PENYUSUN
CINTIA
RISMA YULIANI
2012031018
PSKM
1B
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) FALETEHAN - SERANG
A.
Pengertian
Fotometri
adalah titrasi untuk mengukur kandungan suatu zat dalam campuran
dengan mengukur absorbs. Fotometri merupakan peralatan dasar dilaboratorium klinik untuk mengukur intensitas atau kekuatan cahaya suatu larutan. Sebagian besar laboratorium klinik menggunakan alat ini karena alat ini dapat menentukan kadar suatu bahan didalam cairan tubuh seperti serum atau plasma. Prinsip dasar fotometri adalah pengukuran penyerapan sinar akibat interaksi sinar yang mempunyai panjang gelombang tertentu dengan larutan atau zat warna yang dilewatinya.
dengan mengukur absorbs. Fotometri merupakan peralatan dasar dilaboratorium klinik untuk mengukur intensitas atau kekuatan cahaya suatu larutan. Sebagian besar laboratorium klinik menggunakan alat ini karena alat ini dapat menentukan kadar suatu bahan didalam cairan tubuh seperti serum atau plasma. Prinsip dasar fotometri adalah pengukuran penyerapan sinar akibat interaksi sinar yang mempunyai panjang gelombang tertentu dengan larutan atau zat warna yang dilewatinya.
B. Jenis- jenis Fotometri
1) Fotometri
ZENIX 188
Fotometri dengan
Type ZENIX-188 . Photometer ZENIX-188 ini karena kualitasnya sudah terbukti dan
populasinyapun hampir diseluruh indonesia. Fotometri ini sangat cocok digunakan
untuk keperluan Laboratorium, Klinik,dan juga RS.
2) Fotometri
ZENIX-288
Fotometri
ZENIX-288 yang memiliki kualitas terbaik. Fotometri Zenix288 adalah alat check
dengan skala parameter yang banyak dan sangat cocok digunakan untuk
Laboratorium, Klinik, Dan RS. Dengan didukung komponen-kompenen terbaik
menjadikan Semi auto analyzer (sebutan lain) ini maksimal dalam kinerjanya.
3) Fotometri
BS 3000 M
Fotometri BS
3000 M adalah Fotometri yang dilengkapi dengan Sistem Serat dan Cuvvet.
Sehingga memudahkan percampuran sample dan mengeluarkan hasil yang akurat dan
lengkap dengan kadar-kadar pemerikasaan. Produk ini juga biasa di sebut
Photometri OPTIVA, karena banyak Customer yang kadang belum tahu dan sebenarnya
BS 3000 M ini Photometer OPTIVA. Fotometri ini bagus dan cocok di gunakan untuk
pelengkap penting untuk Laboratorium, Klinik, dan juga Rumah Sakit.
4) Fotometri
5010
5) Fotometri
4010
6) Fotometri Rayto RT- 1904 C Chemistry Analyzer
Fungsi alat :
Untuk mengecek kimia darah, koleserol OTPT (fungsi liver), Asam Urat Kreatinin
(fungsi ginjal), gula darah, dll.
C. Penggunaan Fotometri Pada Bidang
Analisis Medis
a)
Penggunaan
Metode Fotometri pada Penetapan Kadar Protein
Kepentingan
penetapan kadar protein dalam analisis medis adalah:
1) Untuk
mengindikasikan adanya suatu penyakit dan gangguan fungsi ginjal.
2) Untuk
mengetahui kinerja suatu enzim.
Metode
Fotometri:
Bahan:
F Reagen
Albumin:
·
Citrate buffer pH 4,2 30 mmol/L
·
Bromocresol Green 0,26 mmol/L
F Standar
Albumin 59/dL
F Blanko
akuades
Alat:
F Tabung
reaksi + rak
F Mikropipet,
pipet tetes
F Yellow
dan blue tip
F Spektrofotometri
UV + Kuvet
F Labu
takar + beker glass 100 ml
Cara Kerja:
|
|
|
||||||
|
b)
Penggunaan
Metode Fotometri untuk Analisis Bentuk Wajah
Para ahli bedah
plastik menyukai metode fotometri dalam menganalisis proporsi jaringan lunak,
menentukan perbandingan preoperatif dan hasil postoperatif. Dalam bidang ilmu kedokteran
gigi, metode fotometri juga sering digunakan untuk mengevaluasi konfigurasi
fasial baik dalam arah frontal dan lateral. Kita dapat menganalisis proporsi
wajah, simetri wajah, konveksivitas jaringan lunak wajah, bentuk wajah dengan
menggunakan metode ini.
Analisis Fotometri (Photometric
Analysis):
Pemeriksaan dan
pengukuran pada foto profil dan foto fasial pasien, meliputi :
F Tipe
profil
F Bentuk
muka
F Bentuk
kepala
a. Pandangan
Frontal
Evaluasi
terhadap fotografi frontal adalah penting dalam menganalisis disproporsi dan
asimetri wajah terhadap bidang transversal dan vertikal. Sebelum menganalisis,
harus ditentukan terlebih dahulu dua titik pada orbital dan garis nasion perpendikuler.
Dari pandangan frontal, dapat dianalisis proporsi wajah secara frontal, simetri
wajah dan bentuk wajah. Proporsi wajah secara frontal dapat dianalisis dengan
menggunakan bidang vertikal dan horizontal. Dengan menggunakan bidang vertikal,
wajah dapat dibagi menjadi tiga bagian, bagian atas dari batas garis rambut ke
titik glabella, bagian tengah dari titik glabella ke titik subnasal
dan bagian bawah dari titik subnasal ke titik menton. Cara
mengevaluasi lebar dari wajah dapat dilakukan dengan menggunakan garis-garis
vertikal yang membagi wajah menjadi lima bagian yang sama. Simetri wajah dapat
dianalisis dengan cara wajah dibagi dua dengan menggunakan garis simetri wajah
yang melalui titik glabella, puncak hidung, titik tengah bibir atas dan
titik tengah dagu. Bentuk wajah dapat dievaluasi berdasarkan indeks morfologi
wajah. Bentuk morfologi wajah mempunyai hubungan terhadap lengkung gigi geligi,
walaupun hubungan secara langsung tidak dapat dipastikan. Titik yang menjadi
pedoman adalah nasion, zygoma, dan gnathion.
b. Pandangan
Lateral
Analisis
wajah dengan metode fotometri pada pandangan lateral dapat menganalisis profil
wajah (konveksitas), proporsi wajah dan analisis hidung. Evaluasi yang
dilakukan pada pandangan lateral ini menggunakan bidang Horizontal Frankfurt
sebagai pedomannya. Proporsi wajah secara lateral dapat dianalisis menjadi
tiga bagian, yaitu sepertiga atas (trichion - glabella), sepertiga
tengah (glabella - subnasal) dan sepertiga bawah (subnasal – menton).
Analisis terhadap hidung dapat dilakukan dengan menggunakan sudut nasofasial
dan sudut nasofrontal.4 Sudut nasofasial digunakan untuk
mengevaluasi secara tidak langsung derajat proyeksi hidung. Sudut ini berkisar
36. Dalam menganalisis
hubungan hidung dan dahi, sudut yang digunakan adalah sudut nasofrontal.
Sudut ini berkisar 115-130. Analisis
konveksitas wajah pada metode fotometri ini menggunakan dua garis penuntun,
yaitu garis yang menghubungkan antara dahi dan batas terluar bibir atas dan
garis yang menghubungkan batas terluar dari bibir atas dengan titik pogonion
jaringan lunak. Tiga profil wajah yang dibedakan berdasarkan hubungan
antara kedua garis penuntun tersebut, yaitu profil lurus (kedua garis cenderung
membentuk garis lurus), profil konveks (kedua garis membentuk sudut yang
cembung, yaitu posisi dagu cenderung ke posterior wajah yang disebut divergen
posterior) dan profil konkaf (kedua garis membentuk sudut yang cekung, yaitu
posisi dagu cenderung ke anterior wajah yang disebut divergen anterior).
c)
Penggunaan
fotometri untuk mengukur kadar obat-obatan
ü Kelebihan
dari fotometri yaitu pemeriksaan lebih spesifik, karena alat ini mampu
memisahkan dan mengukur kadar lebih dari satu macam obat.
ü Kekurangannya
alat ini memerlukan penanganan oleh teknisi yang terlatih.
poedjadi, Anna,
1994, Dasar-dasar Biokimia, UI, Press; Jakarta