Sabtu, 13 Oktober 2012

PERANAN BIOTEKNOLOGI


A.   Peran Bioteknologi dalam Bidang Kesehatan

Salah satu peran bioteknologi dalam bidang kesehatan adalah dihasilkannya senyawa antibiotic yang dapat menghambat bakteri pathogen . Antibotik pertama kali ditemukan oleh Sir Alexander Fleming pada tahun 1928. Antibiotic tersebut dihasilkan oleh tapang panicillium notatum sehingga disebut penisilin. Beberapa tahun kemudian ditemukan strain lain yaitu p.chrysogenum, yang memiliki kemampuan produksi lebih baik. Sebagian besar antibiotic dihasilkan oleh kapang tertentu atau bakteri dari keliompok Actinomycetes yang umum nya terdapat ditanah .produksi masal antibiotic pertama kali dimulai pada decade 1940 an. Pada awalnya , antibiotic diproduksi secara alami, tetapi sekarang telah dimodifikasi secara kimia sehingga merupakan proses semi sentises.
            Mikroorganisme yang direkayasa geneticnya dapat memberikan harapan baru untuk melawan kanker , salmonella typhimurium, yaitu suatu bakteri yang biasanya menyebabkan keracunan pangan, dapat digunakan untuk melawan tumor dan kanker secara sistematis. Bakteri tersebut direkayasa secara genetic agar dapat membunuh sel-sel kanker, tetapi tidak merusak atau menjadi pathogen pada jaringan tubuh manusia.
            Rekayasa genetic juga dapat digunakan untuk menghasilkan vaksin hepatitis B. caranya, gen-gen untuk selubang protein virus hepatitis dimasukan kedalam sel-sel ragi . jika sel-sel ragi itu dikulturkan mereka akan menghasilkan suatu protein yang berperan sebagai suatu anti gen (vaksin). Dan merangsang pembentukan antibody terhadap penyakit .
            Hormon insulin dapat diproduksi dengan cara merekayasa genetic bakteri dan telah digunakan sejak tahun 1982.hormon insulin manusia yang dihasilkan dengan cara ini lebih murni dari pada insulin yang dihasilkan dari babi atau sapi, yang kadang-kadang memicu  reaksi alergi terhadap adanya protein asing. Hormone lain yang dihasilkan bakteri yang direkayasa genetic adalah hormone pertumbuhan manusia.


Dampak positif :

Bioteknologi juga dimanfaatkan untuk berbagai keperluan misalnya dalam pembuatan antibodi monoklonal, pembuatan vaksin, terapi gen dan pembuatan antibiotik. Proses penambahann DNA asing pada bakteri merupaka prospek untuk memproduksi hormon atau obat-obatan di dunia kedokteran. contohnya pada produksi hormon insulin, hormon pertumbuhan dan zat antivirus yang disebut interferon. Orang yang menderita diabetes melitus membutuhkan suplai insulin dari luar tubuh. Dengan menggunakan teknik DNA rekombinan, insulin dapat dipanen dari bakteri.
1.      PEMBUATAN ANTIBODI MONOKLONAL
Antibodi monoklonal adalah antibodi yang diperoleh dari suatu sumber tunggal. Dapat pula diartikan bahwa antibodi monoklonal adalah antibodi sejenis yang diproduksi oleh sel plasma klon sel-sel b sejenis. Antibodi ini dibuat oleh sel-sel hibridoma (hasil fusi 2 sel berbeda; penghasil sel b Limpa dan sel mieloma) yang dikultur. Bertindak sebagai antigen yang akan menghasilkan anti bodi adalah limpa. Fungsi antara lain diagnosis penyakit dan kehamilan
Manfaat antibodi monoklonal, antara lain:
1)      Untuk mendeteksi kandungan hormon korionik gonadotropin dalam urine wanita hamil.
2)      Mengikat racun dan menonaktifkannya.
3)      Mencegah penolakan tubuh terhadap hasil transplantasi jaringan lain.
2.      http://aguskrisnoblog.files.wordpress.com/2011/12/6.png?w=570PEMBUATAN VAKSIN
Vaksin digunakan untuk mencegah serangan penyakit terhadap tubuh yang berasal dari mikroorganisme. Vaksin didapat dari virus dan bakteri yang telah dilemahkan atau racun yang diambil dari mikroorganisme tersebut.
Vaksin Hepatitis B dan malaria adalah contoh pembuatan vaksin melalui bioteknologi modern. Secara konvensional pelemahan kuman dilakukan dengan pemanasan atau pemberian bahan kimia. Dengan bioteknologi dilakukan fusi atau transplantasi gen.
Vaksin dimasukkan (dengan disuntikkan atau oral) ke dalam tubuh manusia agar sistem kekebalan tubuh manusia aktif melawan mikroorganisme tersebut. Vaksin telah membantu berjutajuta orang di dunia dalam pencegahan serangan penyakit yang serius.
Vaksin berasal dari sumber-sumber berikut:
1.      Mikroorganisme yang telah mati
Menggunaan mikroorganisme yang telah mati antara lain digunakan untuk menghasilkan vaksin batuk rejan dari bakteri penyebab batuk rejan. Bakteri tersebut dimatikan dengan pemanasan atau penggunaan senyawa kimia untuk mendenaturasi enzimnya.
2.      Mikroorganisme yang telah dilemahkan
Vaksin yang dihasilkan dari mikroorganisme yang sudah dilemahkan disebut sebagai atermsi. Vaksin yang melawan aktivitas bakteri secara cepat merupakan vaksin atenuasi. Contoh vaksin yang menggunakan sumber tersebut adalah vaksin difteri dan tetanus yang dihasilkan dari substansi toksin yang sudah tidak berbahaya dari bakteri. Toksoid bertujuan untuk merangsang produksi toksin, namun mengurangi resiko terinfeksi oleh bakteri dari jenis tertentu.

3.      PEMBUATAN ANTIBIOTIKA
http://aguskrisnoblog.files.wordpress.com/2011/12/7.png?w=570Antibiotika adalah suatu zat yang dihasilkan oleh organisme tertentu dan berfungsi untuk menghambat pertumbuhan organisme lain yang ada di sekitarnya. Antibiotika dapat diperoleh dari jamur atau bakteri yang diproses dengan cara tertentu.
Dipelopori oleh Alexander Fleming dengan penemuan penisilin dari Penicillium notatum. Penicillium chrysogenum digunakan untuk mem-perbaiki penisilin yang sudah ada dengan mutasi secara iradiasi ultra violet dan sinar X. Selain Penicillium chrysogenu, beberapa mikroorganisme juga digunakan sebagai antibiotik, antara lain:
  • Cephalospurium          ::penisilin N.
  • Cephalosporium          : sefalospurin C.
  • Streptomyces :             : streptomisin, untuk pengobatan TBC
Zat antibiotika telah mulai diproduksi secara besar-besaran pada Perang Dunia II oleh para ahli dari Amerika Serikat dan Inggris.
4.      http://aguskrisnoblog.files.wordpress.com/2011/12/81.jpg?w=197&h=345PEMBUATAN HORMON

Dengan rekayasa DNA, dewasa ini telah digunakan mikroorganisme untuk memproduksi hormon. Hormon-hormon yang telah diproduksi, misalnya insulin, hormon pertumbuhan, kortison, dan testosteron.
Contoh hormon insulin manusia yang dihasilkan dengan bantuan Escherechia coli untuk mengobati kencing manis.

Dampak negative :

Produk-produk hasil rekayasa genetika memiliki resiko potensial sebagai berikut:

a)      Gen sintetik dan produk gen baru yang berevolusi dapat menjadi racun dan atau imunogenik untuk manusia dan hewan.
b)      Rekayasa genetik tidak terkontrol dan tidak pasti, genom bermutasi dan bergabung, adanya kelainan bentuk generasi karena racun atau imunogenik, yang disebabkan tidak stabilnya DNA rekayasa genetik.
c)      Virus di dalam sekumpulan genom yang menyebabkan penyakit mungkin diaktifkan oleh rekayasa genetik.
d)     Penyebaran gen tahan antibiotik pada patogen oleh transfer gen horizontal, membuat tidak menghilangkan infeksi.
e)      Meningkatkan transfer gen horizontal dan rekombinasi, jalur utama penyebab penyakit.
f)       DNA rekayasa genetik dibentuk untuk menyerang genom dan kekuatan sebagai promoter sintetik yang dapat mengakibatkan kanker dengan pengaktifan oncogen (materi dasar sel-sel kanker).
g)      Tanaman rekayasa genetik tahan herbisida mengakumulasikan herbisida dan meningkatkan residu herbisida sehingga meracuni manusia dan binatang seperti pada tanaman.

B.   Peran bioteknologi dalam bidang pelestarian lingkungan
            Peran bioteknologi dalam bidang pelestarian lingkungan, contohnya adalah produksi bio gas dari limbah perternakan yang ddapat mengurangi pencemaran lingkungan, akibat limbah perternakan tersebut. Bio gas merupakan gas metan yang dihasilkan dari penguraian bahan organic ( kotoran hewan ) oleh mikroba pada fermentasi anaerob. Gas yang dihasilkan dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk keperluan sehari-hari, tetapi tidak bisa digunakan untuk kendaraan bermotor.
Selain kotoran hewan, limbah batang dan daun tebu juga dapat difermentasi  menjadi etanol  ( alkohol ) untuk mengganti mnyak bumi. Kelebihan etanol dibandingkan minyak bumi adalah lebih sedikit penyebab pencemaran. Bahan bakar biologis lainnya adalah  minyak dari biji bunga matahari, dan minyak kelapa sawit yang diolah menjadi bahan bakar pengganti solar atau disebut biodiesel.
Mikroorganisme dapat pula dijadikan sebagai pembersih bahan pencemar lingkungan yang dikenal dengan istilah bioremediasi. Bioremediasi merupakan proses pembersihan lingkungan tercemar dengan menggunakan mikroorganisme, seperti jamur dan bakteri . bioremediasi bertujuan untuk menghilangkan , pemecahan atau mengdegradasi zat-zat pencemaran.
Dampak postif :
Bioteknologi dapat digunakan untuk perbaikan lingkungan misalnya dalam hal mengurangi pencemaran dengan adanya teknik pengolahan limbah dan dengan memanipulasi mikroorganisme.

Dampak negative :
Saat ini, umat manusia mampu memasukkan gen ke dalam organisme lain dan membentuk "makhluk hidup baru" yang belum pernah ada. Pengklonan, transplantasi inti, dan rekombinasi DNA dapat memunculkan sifat baru yang belum pernah ada sebelumnya. Pelepasan organisme-organisme transgenik ke alam telah menimbulkan dampak berupa pencemaran biologis di lingkungan kita. Setelah 30 tahun Organisme Hasil Rekayasa Genetik (OHRG) atau Genetically Modified Organism (GMO), lebih dari cukup kerusakan yang ditimbulkannya terdokumentasikan dalam laporan International Specialty Products. Di antaranya:
a)      Tidak ada perluasan lahan, sebaliknya lahan kedelai rekayasa genetik menurun sampai 20 persen dibandingkan dengan kedelai non-rekayasa genetik. Bahkan kapas di India gagal sampai 100%.
b)      Tidak ada pengurangan pengunaan pestisida, sebaliknya penggunaan pestisida tanaman rekayasa genetik meningkat 50 juta pound dari 1996 sampai 2003 di Amerika Serikat.
c)      Tanaman rekayasa genetik merusak hidupan liar, sebagaimana hasil evaluasi pertanian Kerajaan Inggris.

C.   Peran Bioteknologi dalam Bidang Pertambangan
Di beberapa Negara telah digunakan mikroba atau bakteri untuk penambangan secara biologis yang dikenal dengan istilah bioleaching. Bakteri yang digunakan merupakan bakteri kemoautotrof, yaitu bakteri yang menggunakan sumber karbon dari bahan anorganik dan sumber energy dari reaksi kimia. Contoh bakteri ini adalah Thiobacillus faerro-oxidans dan Thiobacillus thiooxidans. Kedua bakteri ini mampu mengubah logam dari bijih mineral berkadar rendah. Sebagai contoh, bioleaching oleh bakteri dapat mengekstraksi tembaga dari limbah tambang tua yang hanya mengandung 0,25 – 0,50% tembaga. Bioleaching dapat digunakan untuk menambang logam, seperti tembaga dan besi bahkan emas. Kemampuan mikroorganisme untuk memisahkan logam dan batuan merupakan bagian dan perkembangan bioteknologi dalam dunia pertambangan mineral. Tembaga, uranium, dan emas secara efisien dapat diekstrak oleh bakteri Thiobacillus feroxidans dari bijihnya. Penemuan ini selain dapat meningkatkan mutu logam mineral, juga dapat mengurangi keruakan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas penambangan

D.   Peran Bioteknologi dalam Bidang Reproduksi
            Contoh bioteknologi dalam bidang reproduksi antara lain kloning dan bayi tabung.
                                                              i.      Kloning

            Kloning berasal dari kata ‘clone’, artinya mencangkok. kloning merupakan salah satu bentuk reproduksi secara aseksual. Dalam cloning tidak terjadi proses meosis dan rekombinasi sehingga sel-sel atau organisme yang dihgasilkan disebut klon yang memiliki kesamaan genetic. Secara sederhana bisa dipahami, teknik ini adalah cara reproduksi vegetatif buatan yang dilakukan pada hewan dan atau manusia. Seperti yang kita ketahui bahwa mayoritas hewan (termasuk manusia) hanya bisa melakukan reproduksi generatif (kawin) yang dicirikan adanya rekombinasi gen hasil proses fertilisasi ovum oleh sperma. Sedangkan pada reproduksi vegetatif tidak ada proses tersebut, karena individu baru (baca: anak) berasal dari bagian tubuh tertentu dari induknya. Dengan teknik kloning, hewan dan manusia bisa diperbanyak secara vegetatif (tanpa kawin). Kultur jaringan merupakan salah satu bentuk cloning. Ada dua jenis cloning yaitu cloning gen dan cloning individu.
1)      Kloning gen
            Cloning gen atau teknik DNA rekombinan merupakan teknik rekayasa genetic yang digunakan untuk menyisipkan gen dari suatu organism kedalam genon organism lain sehingga organism tersebut membawa sifat-sifat tertentu dari gen yang disisipkan tadi. Contoh paling terkenal dari teknik ini adalah produksi insulin manusia dengan menggunakan sel bakteri gen insulin dari tubuh manusia disisipkan terlebih dahulu kedalam sel bakteri sehingga sel bakteri tersebut mampu menghasilkan hormon insulin.
Tahap-tahap cloning gen insulin ini meliputi :
a.       Isolasi gen (DNA) insulin dari manusia, selanjutnya dilanjutkan pemotongan dengan  menggunakan enzim Restriksi Endonuklease (RE),
b.      Penyisipan DNA donor tersebut kedalam vector, vector merupakan “ kendaraan “ yang akan dipakai untuk membawa DNA donor kedalam sel inang ( bakteri ) ; vector yang sering digunakan yaitu plasmide,
c.       Trasformasi DNA ,dengan cara DNA rekomdinan ( plasmide yang telah disisipi sel gen insulin)dimasukan kembali kedalam sel bakteri.
d.      Deteksi gen insulin yang telah dikloning apakah mampu diekspresikan oleh bakteri atau tidak, tahap selanjutnya adalah peningkatan ekspresi gen terkloning .

2)       Kloning individu
            Dr. Ian Wilmut, asal scotlandia merupakan orang pertama didunia yang mengumumkan keberhasilannya mengkloning hewan,yaitu domba yang kemudian diberi nama dolly, dolly dilahirkan melalui proses cloning yang merupakan teknik pembiakan secara aseksual, bukan hasil penemuan antara ovum dan sperma.
            Proses cloning domba dolly secara garis besar adalah sebagai berikut. Sel ambing ( kelenjar susu ) seekor domba diambil inti selnya. Inti sel ini kemudian dimasukan  kedalam sel telur domba yang telah dibuang intinya , lalu sel sel telur tadi dipelihara didalam laboratorium sampai tahap tertentu, selanjutnya ditanam kedalam uterus domba betina lain sampai saatnya dilahirkan secara genetic, akan dilahirkan domba yang memiliki kesamaan 100 persen  dengan domba yang diambil sel ambingnya tadi.
Untuk lebih jelas, berikut ini uraian dasar proses kloning pada domba Dolly beberapa tahun lalu. Perhatikan gambar berikut. Langkah kloning dimulai dengan pengambilan sel puting susu seekor domba. Sel ini disebut sel somatis (sel tubuh). Dari domba betina lain diambil sebuah ovum (sel telur) yang kemudian dihilangkan inti selnya. Proses berikutnya adalah fusi (penyatuan) dua sel tersebut dengan memberikan kejutan listrik yang mengakibatkan ‘terbukanya’ membran sel telur sehingga kedua sel bisa menyatu. Dari langkah ini telah diperoleh sebuah sel telur yang berisi inti sel somatis. Ternyata hasil fusi sel tersebut memperlihatkan sifat yang mirip dengan zigot, dan akan mulai melakukan proses pembelahan.


dolly thumb Bioteknologi (2) : Teknologi Cloning untuk menciptakan makhluk hidup tanpa perkawinan + video
dolly2 thumb Bioteknologi (2) : Teknologi Cloning untuk menciptakan makhluk hidup tanpa perkawinan + video
Sebagai langkah terakhir, ‘zigot’ tersebut akan ditanamkan pada rahim induk domba betina, sehingga sang domba tersebut hamil. Anak domba yang lahir itulah yang dinamakan Dolly, dan memiliki sifat yang sangat sangat mirip dengan domba donor sel puting susu tersebut di atas.
Dolly lahir dengan selamat dan sehat sentausa. Sayangnya selama perjalanan hidupnya dia gampang sakit dan akhirnya mati pada umur 6 tahun, hanya mencapai umur separoh dari rata-rata masa hidup domba normal. Padahal kloning yang dilakukan pada hewan spesies lain tidak mengalami masalah.
Dari hasil penyelidikan kromosomal, ternyata ditemui bahwa Dolly mengalami pemendekan telomere. Telomere adalah suatu pengulangan sekuen DNA yang biasa didapati diujung akhir sebuah kromosom. Uniknya, setiap kali sel membelah dan kromosom melakukan replikasi, sebagian kecil dari ujung kromosom ini selalu hilang entah kemana. Penyebab dan mekanismenya juga belum diketahui sampai sekarang.
Masalah pemendekan telomere ini diketahui menyebabkan munculnya sinyal agar sel berhenti membelah. Hal inilah yang diduga berhubungan erat dengan percepatan penuaan dan kematian. Pemendekan telomere ini ternyata disebabkan oleh aktivitas enzim yang dikenal dengan telomerase.
Macam – macam kloning :
a)      KLONING PADA TUMBUHAN
Sampai hari ini, diketahui sudah cukup banyak DNA hewan dan tumbuhan yang sudah dikloning.  Secara singkat kloning pada sel tumbuhan (baik dari akar, batang, dan daun) bisa dilakukan dengan cara memotong organ tumbuhan yang di-inginkan. Lalu kita mencari eksplan, mengambil selnya dan memindahkan ke media berisi nutrisi agar cepat tumbuh. Eksplan ini akan menggumpal menjadi gumpalan yang bernama kalus. Kalus adalah cikal bakal akar, batang, dan daun. Kalus kemudian ditanam di media tanah dan akan menjadi sebuah tanaman baru.
Nama lain dari kloning pada tumbuhan adalah kultur jaringan, yaitu suatu teknik untuk mengisolasi, sel, protoplasma, jaringan, dan organ dan menumbuhkan bagian tersebut pada nutrisi yang mengandung zat pengatur tumbuh tanaman pada kondisi aseptik,sehingga bagian-bagian tersebut dapat memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tanaman sempurna kembali.
Ada dua teori dasar yang berpengaruh dalam kultur jaringan. Yang pertama adalah teori bahwa sel dari suatu organisme multiseluler di mana pun letaknya, sebenarnya sama dengan sel zigot karena berasal dari satu sel tersebut. Yang kedua adalah teori totipotensi sel atau Total Genetic Potential. Artinya, setiap sel yang memiliki potensi genetik mampu memperbanyak diri dan berdiferensiasi menjadi suatu tanaman lengkap.


Dalam kultur jaringan ada beberapa factor yang mempengaruhi regenerasi tumbuhannya, yaitu :
  1. Bentuk regenerasi dalam kultur in vitro, seperti pucuk adventif atau embrio      somatiknya
  2. Eksplan, yaitu bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan awal untuk perbanyakan tanaman. Yang penting dalam eksplan ini adalah factor varietas, umur, dan jenis kelaminnya. Bagian yang sering menjadi ekspan adalah pucuk muda, kotiledon, embrio, dan sebagainya.
  3. Media tumbuh, karena di dalam media tumbuh terkandung komposisi garam anorganik, zat pengatur tumbuh, dan bentuk fisik media.
  4. Zat pengatur tumbuh tanaman. Faktor yang perlu diperhatikan dalam penggunaan zat ini adalah konsentrasi, urutan penggunaan dan periode masa induksi dalam kultur tertentu.
  5. Lingkungan Tumbuh yang dapat mempengruhi regenerasi tanaman meliputi temperatur, panjang penyinaran, intensitas penyinaran, kualitas sinar, dan ukuran wadah kultur. http://greatminds2.files.wordpress.com/2010/04/skema-kultur-jaringan-secara-singkat.png
Skema proses Kultur Jaringan secara singkat



b)      KLONING PADA HEWAN
Domba Dolly : Mamalia yang pertama kali dikloning melalui sel induk dewasanya
Kloning hewan adalah suatu proses dimana keseluruhan organisme hewan dibentuk dari satu sel yang diambil dari organisme induknya dan secara genetika membentuk individu baru yang identik sama. Artinya, hewan kloning ini adalah duplikat yang persis sama baik dari segi sifat dan penampilannya seperti induknya, dikarenakan adanya kesamaan DNA.
Di alam, sebenernya kloning bisa saja terjadi. Reproduksi aseksual pada beberapa jenis organisme dan penemuan mengenai munculnya sel kembar dalam satu telur juga merupakan apa yang disebut dengan kloning. Dengan kemajuan bioteknologi sekarang ini, bukan mustahil untuk menciptakan lebih lanjut mengenai kloning pada hewan.
Pertama kali para ilmuwan berusaha membentuk sel kloning pada hewan tidak berhasil selama bertahun-tahun lamanya. Kesuksesan pertama yang diraih oleh ilmuwan pada saat mereka berhasil mengkloning seekor kecebong dari sel embrio di tubuh katak dewasa. Namun demikian, kecebong tersebut tidak pernah berhasil tumbuh menjadi katak dewasa. Kemudian, dengan menggunakan nuclear trasnfer di sel embrio, para ilmuwan mulai melakukan penelitian terhadap kloning hewan mamalia. Tapi sekali lagi, hewan-hewan tersebut tidak pernah mencapai hidup yang panjang.
http://greatminds2.files.wordpress.com/2010/04/skema-kloning-hewan.png
Skema kloning pada Hewan
Kloning pertama yang berhasil diujicobakan dan bisa bereproduksi adalah seekor domba yang dinamakan Dolly. Dolly ditemukan oleh Ian Wilmut dan kawan-kawanya di Skotlandia pada tahun 1997. Tapi tidak sama dengan uji coba kloning sebelumnya yang menggunakan sel embrio, kloning dolly menggunakan sel dari domba dewasa. Karena sel domba dewasa ini dianggap sudah tua, maka, dolly pun jadi berumur pendek, walau tidak sependek hewan lain hasil kloningan dengan menggunakan sel embrio.
Sekarang ini, para ilmuwan sudah sukses mengkloning banyak hewan seperti tikus, kucing, kuda, babi, anjing, rusa, dan sebagainya dari sel embrio maupun sel non-embrio, tergantung dari tujuan pengkloningan tersebut. Jika, diharapkan hewan hasil kloning yang bisa bereproduksi, maka digunakanlah sel non-embrio, sedangkan jika diharapkan hewan kloning yang tidak harus bisa bereproduksi, maka digunakan sel embrio.
Proses kloning hewan melalui tahap berikut, yaitu mengekstrak nukleus DNA dari suatu sel embrio kemudian ditanamkan dalam sel telur yang sebelumnya intinya sudah dihilangkan. Kadang-kadang proses ini distimulasi oleh manusia menggunakan alat dan bahan-bahan kimia. Sel telur yang sudah dibuahi ini kemudian dimasukkan kembali ke dalam tubuh sel hewan inangnya dan membentuk sifat yang identik.
Beberapa ilmuwan menjadikan hewan hasil kloningan yang tidak bisa bereproduksi sebagai bahan pangan. Namun baru-baru ini, diberitakan bahwa hewan hasil kloning, tidak layak untuk dikonsumsi sebagai makanan manusia walau belum ada bukti pasti mengenai hal tersebut. Penelitian lebih lanjut mengenai hal ini masih terus dilakukan.
c)      KLONING PADA MANUSIA
Setelah sukses dengan teknologi kloning hewan menyusui, sekarang hanya tinggal menunggu waktu, timbulnya kabar yang melaporkan lahirnya manusia hasil kloning. Contohnya saja pada ”Eve”, yang dikabarkan adalah bayi perempuan pertama hasil kloning, namun kebenaran beritanya masih belum bisa dipastikan. Ada lagi berita mengenai hasil kloning permintaan dari pasangan homoseksual dari Belanda. Namun, bukti-bukti konkrit mengenai manusia hasil kloningannya sama sekali tidak ada.
Beberapa sumber menyebutkan, para peneliti tersebut beralasan bahwa hal ini menyangkut pribadi sekaligus melanggar privasi dari pendonor gen jika diberitakan secara luas. Mungkin saja, penyembunyian berita-berita seperti ini dilakukan, karena masih banyaknya kontroversi serta pro dan kontra yang terjadi  di masyarakat mengenai pengkloningan manusia yang dianggap melanggar kodrat alam dan tidak sesuai dengan etika yang dianut dari agama.
Proses kloning pada manusia, sebenarnya tidak memiliki banyak perbedaan dengan bayi tabung atau in vitro fertilization. Dalam proses ini, sperma sang suami dicampur ke dalam telur sang istri dengan proses in vitro di dalam tabung kaca.
http://greatminds2.files.wordpress.com/2010/04/gambaran-kasar-kloning-manusia.png
Gambaran kasar kloning manusia
Setelah sperma tumbuh menjadi embrio, embrio tersebut ditanamkan kembali ke dalam tubuh si ibu, atau perempuan lain yang menjadi ’ibu tumpang’. Bayi yang lahir secara biologis merupakan anak suami-istri tadi, walaupun dilahirkan dari rahim perempuan lain.
Proses kloning manusia dapat dijelaskan secara sederhana sebagai berikut :
  • Mempersiapkan sel stem : suatu sel awal yang akan tumbuh menjadi berbagai sel tubuh.  Sel ini diambil dari manusia yang hendak dikloning.
  • Sel stem diambil  inti sel yang mengandung informasi genetic kemudian dipisahkan dari sel.
  • Mempersiapkan sel telur : suatu sel yang diambil dari sukarelawan perempuan kemudian  intinya dipisahkan.
  • Inti sel dari sel stem  diimplantasikan ke sel telur
  • Sel telur dipicu supaya terjadi pembelahan dan pertumbuhan.  Setelah membelah (hari kedua) menjadi sel embrio.
  • Sel embrio yang terus membelah (disebut blastosis) mulai memisahkan diri (hari ke lima) dan siap diimplantasikan ke dalam rahim.
  • Embrio tumbuh dalam rahim menjadi bayi dengan kode genetik persis sama dengan sel stem donor.
Dampak dari Kloning
Dalam kehidupan kita ternyata proses pengkloningan dapat membawa dampak buruk Kloning akan memiliki dampak buruk bagi kehidupan, antara lain :
  1. merusak peradaban manusia.
  2. memperlakukan manusia sebagai objek.
  3. Jika kloning dilakukan manusia seolah seperti barang mekanis yang bisa dicetak semaunya oleh pemilik modal. Hal ini akan mereduksi nilai-nilai kemanusiaan yang dimiliki oleh manusia hasil kloning.
  4. kloning akan menimbulkan perasaan dominasi dari suatu kelompok tertentu terhadap kelompok lain. Kloning biasanya dilakukan pada manusia unggulan yang memiliki keistimewaan dibidang tertentu. Tidak mungkin kloning dilakukan pada manusia awam yang tidak memiliki keistimewaan. Misalnya kloning Einstein, kloning Beethoven maupun tokoh-tokoh yang lain. Hal ini akan menimbulkan perasaan dominasi oleh manusia hasil kloning tersebut sehingga bukan suatu kemustahilan ketika manusia hasil kloning malah menguasai manusia sebenarnya karena keunggulan mereka dalam berbagai bidang.
Kloning yang dilakukan pada laki-laki atau perempuan baik yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas keturunan dengan menghasilkan keturunan yang lebih cerdas, lebih kuat, lebih sehat, dan lebih rupawan, maupun yang bertujuan untuk memperbanyak keturunan guna meningkatkan jumlah penduduk suatu bangsa agar bangsa atau negara itu lebih kuat sean­dainya benar-benar terwujud, maka sungguh akan menjadi bencana dan biang kerusakan bagi dunia.

Pelaksanaan kloning harus mempertimbangkan beberapa prosedur, antara lain :

a)      Riset klinis harus disesuaikan dengan prinsip moral dan ilmu pengetahuan serta didasarkan atas eksperimen dengan fakta-fakta ilmiah yang sudah pasti.
b)      Riset klinis hendaknya diadakan secara sah oleh ahli yang berkompeten dan di bawah pengawasan tenaga medis yang ahli di bidangnya.
c)      Setiap proyek riset klinis hendaknya didahului oleh suatu observasi yang cermat terhadap bahaya yang mungkin terjadi dibandingkan dengan manfaat yang diperoleh.
d)     Dokter seharusnya memberikan perhatian khusus dalam menjalankan riset klinis; yang mengubah kepribadian orang menjadi objek, akibat obat-obatan, atau prosedur percobaan.

Dampak Positif dan Negatif Kloning
Ø  Dampak Positif
Jika kloning dilakukan pada tumbuhan dapat memberikan keuntungan yang lebih banyak. Akan diperoleh tanaman baru dalam jumlah besar dalam waktu yang singkat dan dengan sifat yang identik atau sama dengan induknya. Jika tanaman induk mempunyai sifat-sifat unggul maka dapat dipastikan keturunannya pun akan memiliki sifat unggul yang sama dengan induknya. Upaya kloning pada tumbuhan juga dapat kita gunakan sebagai upaya konservasi tumbuhan langka. Adanya teknologi kloning pada tumbuhan dapat meningkatkan agrobisnis. Demikian pula halnya pada hewan ternak.

Terapi kloning juga bisa menyelamatkan para penderita yang mengalami gagal ginjal atau kerusakan jantung. Terapi kloning ini mempermudah penyediaan organ tubuh untuk dicangkokkan ke pasien, tetapi ini masih dalam tahap penelitian.


Ø  Dampak Negatif
Kloning pada tanaman akan menghasilkan keturunan yang sama dengan induknya. Hal ini akan menurunkan keanekaragaman tanaman baru yang dihasilkan, demikian juga pada hewan. Sementara itu kloning pada hewan dan manusia masih banyak dipertentangkan sebab banyak akibat yang ditimbulkan. Contohnya, resiko kesehatan terhadap individu hasil kloning.

Kalangan yang menentang berpendapat bahwa kloning manusia dapat disalahgunakan untuk menciptakan spesies atau ras baru dengan tujuan yang bertentangan dengan nilai kemanusiaan. Lagipula, kloning pada mamalia belum sepenuhnya sempurna. Dapat dilihat pada Domba Dolly yang menderita berbagai penyakit.

                                                            ii.      Bayi tabung










            Bayi tabung adalah bayi hasil konsepsi atau pertemuan antara sel telur dan sperma yang terjaadi didalam sebuah tabung yang dilakukan di laboratorium tabung yang akan digunakan untuk mempertenukan sel telur dan sperma dibuat sedemikian rupa sehingga kondisinya menyerupai tempat secara alami, yaitu oviduk ( saluran telur ) seiorang perempuan.
            Proses bayi tabung diawali dengan pengambilan sel telur dari seorang perempuan yang baru saja mengalami ovulasi kemudian , sel telur yang diambil tadi dibuahi dengan sperma yang sudah dipersiapkan dalam tabung yang kondisinya telah diatur sedemikian rupa. Setelah terjadi pembuahan, hasil pembuahan dipelihara beberapa saat dalam tabung tadi hingga mencapai tahap tertentu , lalu ditanamkan kedalam rahim perempuan tadi. Selanjutnya , diharapkan embrio tersebut akan tumbuh sebagai mana layaknya janin pada umumnya.
Berikut proses bayi tabung berlangsung :


in_vitro_grafik_531941126.jpg
1-8 hari
Produksi sel telur dirangsang oleh obat-obatan penyubur

9-13 hari
Pematangan sel-sel telur dalam ovarium dimonitor dengan pemindai ultrasound

14-15 hari
Sebelum ovulasi, sel-sel telur yang matang dipindah dengan jarum dari ovarium. Telur-telur ini dicampur dengan sperma pria dalam sebuah kaca (petri)

16-17 hari
Setelah inkubasi, telur yang sudah dibuahi dan menjadi embrio (dua atau empat sel) diletakkan dalam uterus.

ü  Dampak positif rekayasa reproduksi sebagai berikut.
§  Menciptakan bibit unggul.
§   Meningkatkan gizi masyarakat.
§   Melestarikan plasma nutfah.
§   Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi sesuai dengan keinginan manusia.
§   Membantu pasangan yang kesulitan mendapatkan anak dengan jalan pintas yaitu bayi tabung.

ü  Dampak negatif rekayasa reproduksi sebagai berikut.
§   Pada perbanyakan keturunan dengan kultur jaringan yang memiliki materi genetis yang sama akan mudah terkena penyakit.
§   Merugikan petani dan peternak lokal yang mengandalkan reproduksi secara alami.
§   Dikhawatirkan adanya penyalahgunaan teknologi reproduksi untuk kepentingan pribadi yang merugikan orang lain. Misalnya misi sebuah negara yang hendak menguasai dunia dengan menciptakan prajurit tangguh dengan teknik pengkloningan.
§   Mengganggu proses seleksi alam.


1 komentar: