Sabtu, 23 Februari 2013

Kriptomeri


kriptomeri
Penyimpangan semu hukum mendel
Kriptomeri (Kriptos = Tersembunyi, mer = bentuk)
                Kriptomeri adalah peristiwa dimana sifat gen dominan tersembunyi  apabila tidak berpasangan dengan gen dominan lainnya, dan sifat gen tersebut baru kelihatan atau tampak bila bertemu “jodoh” atau dengan gen lain yang sesuai. Jika gen dominan berdiri sendiri, maka karakternya akan tersembunyi (kriptos).
ü  kriptomeri pertama kali ditemukan oleh Correns
ü  Interaksi antar gen-gen dominan akan menimbulkan karakter baru
ü  hasil temuan: Hasil persilangan antara bunga Linnaria maroccana merah dengan putih dihasilkan F1 seluruhnya berwarna ungu.
Kriptomeri memiliki ciri khas: ada karakter baru muncul bila ada 2 gen dominan.
 Penyimpangan Semu Hukum Mendel
Ketika bunga Linaria maroccana merah disilangkan dengan yang putih, semua keturunan pertamanya (F1) berwarna ungu. Hal tersebut merupakan sesuatu yang tidak biasa karena warna ungu merupakan fenotipe baru. Dari hasil F1 sulit ditentukan genotipe yang dominan. Jika sesama F1 disilangkan dihasilkan keturunan kedua (F2) dengan perbandingan ungu:merah:putih=9:3:4, suatu perbandingan yang tidak biasa dalam hukum Mendel. Namun kita dapat menduga bahwa persilangan tersebut adalah dihibrida (Adalah persilangan antar induk yang memiliki dua sifat beda).

Fenotipe ungu yang berjumlah 9 menunjukkan bahwa fenotipe ungu muncul karena adanya dua faktor dominan yang hadir bersama. Jadi, fenotipe ungu merupakan fenotipe tersembunyi yang akan muncul jika ada dua faktor dominan hadir bersama. Fenotipe putih berjumlah 4 menunjukkan bahwa fenotipe putih muncul karena adanya faktor dominan , sebab jika putih adalah resesif, perbandingannya pasti 1.

Karena adanya faktor tersembunyi itulah maka peristiwa ini disebut sebagai kriptomeri, kriptos=tersembunyi. Penelitian terhadap sitoplasma sel menunjukkan bahwa:
Bunga merah memiliki sitoplasma sel yang bersifat asam, dan warna merah disebabkan karena pigmen antosianin.
Bunga putih memiliki sitoplasma sel yang bersifat basa tanpa antosianin.
Antosianin dominan terhadap tanpa antosianin, sedangkan basa dominan terhadap asam.
Pigmen antosianin di lingkungan sitoplasma sel yang asam menghasilkan warna merah, sedangkan di lingkungan sitoplasma sel yang basa, menghasilkan warna ungu.

Jadi, fenotipe tersembunyi (warna ungu) muncul apabila dua faktor dominan bertemu. Terbukti, jika antosianinhadir dalam sel yang basa, maka warna yaang muncul adalah ungu.
Contoh: persilangan Linaria maroccana
A    : ada anthosianin            B    : protoplasma basa
a    : tak ada anthosianin       b    : protoplasma tidak basa
P1                    :    AAbb ( merah )        X       aaBB (putih)
Gamet             :        Ab                                        aB
F1                                         :   AaBb  (ungu)
P2                    :   AaBb   (ungu)          X        AaBb   (ungu)
Gamet             :    AB, Ab, aB, ab                   AB, Ab, aB, ab
F2                                         :
 
         
AB
Ab
aB
ab
AB
AABB
(ungu)
AABb
(ungu)
AaBB
(ungu)
AaBb
(ungu)
Ab
AABb
(ungu)
AAbb
(merah)
AaBb
(ungu)
Aabb
(merah)
aB
AaBB
(ungu)
AaBb
(ungu)
aaBB
(putih)
aaBb
(putih)
ab
AaBb
(ungu)
Aabb
(merah)
aaBb
(putih)
aabb
(putih)
Perbandingan fenotipe keturunan F2 = bunga ungu : bunga merah : bunga putih
                                                                        9         :         3           :       4

2 komentar: